Pada Akhirnya, Sistem Operasi Hanyalah Alat

Masalah utama
Apakah kamu tau kenapa aku ngangkat topik ini? Ya kamu benar, aku pernah kena masalah yang namanya “Distro Hopping”. Ini masalah yang spesifik biasanya kena di pengguna Linux karena sering pindah-pindah Distro Linux, misal, bulan ini pindah di Ubuntu 24.04, minggu depan pindah ke Fedora 42, minggu depannya lagi ke OpenSUSE, dan seterusnya sampai Linus Torvald buat Microsoft bikin OS Windows Open Source.
Sebenarnya aku udah engga Distro Hopping karena sudah tau kebutuhanku seperti apa. Pilihanku bisa dihitung jari: Debian untuk server, Ubuntu & Fedora untuk daily use, kalau mau sedikit menantang install Arch Linux, sudah itu saja. Masalah kali ini sebenarnya lebih ke Operating System Hoppin, entah ada istilahnya atau engga tapi kali ini aku selalu berpindah dari Distro Linux ke Windows bahkan ke macOS/Hackintosh. Kenapa bisa seperti ini? Karena Thinkpad T480 ini bisa jalanin 3 Sistem Operasi itu… Ya sebenernya karena aku bosenan juga makanya hopping terus.
Alesan Operating System Hopping
Kenapa lingkaran setan ini selalu muncul dikehidupanku? Karena aku mencari sistem operasi yang “sempurna”, aku tau engga ada sistem operasi yang sempurna, tapi aku ingin 3 hal ini bisa ada di sistem operasiku:
- Security dan Privacy tinggi, tentunya privacy ingin diutamakan karena Windows, macOS, dan Distro Linux sudah secure
- Bisa di-oprek
- Idealis

Ini sebenernya kalau dibaca, pasti kata “Idealis” rasanya ambigu. Idealis ini apa sih, kenapa jadi masuk ke-tiga kategori sistem operasi yang “sempurna”?
Mencari kata “Idealis”
Idealis menurutku itu adalah: merasa menjadi satu kesatuan. Maksudku, aku ingin seperti ikut berkontribusi dalam suatu hal, khususnya di sini adalah sistem operasi. Pikirkan membuat sistem operasi bareng-bareng, kamu bisa ikut ke dalam kelompok tersebut dan juga memakai software yang memiliki konsep yang sama… Kamu tau lah itu apa, ya Distro Linux!
“Ya udah, kenapa engga pake Distro Linux aja kalau gitu?”, engga semudah itu Ferguso (ini meme udah ke mana). Aku bisa dibilang orangnya denial, aku pake Windows/macOS tapi enggan pakenya, lebih pingin pake Distro Linux, tapi waktu pake Distro Linux malah harus pake Windows/macOS, dan itu lah kenapa lingkaran setan nya muncul.
Momen denial
Isi dipikiranku aku engga mau pakai macOS karena tidak terlalu private engga terlalu bisa di-oprek, dan engga masuk poin idealisku. Engga mau pake Windows karena engga private dan engga masuk poin idealisku. Distro Linux sebenarnya paling bener, private iya, bisa dioprek iya, dan masuk poin idealisku iya, tapi ada aja pasti waktu aku harus pake Windows/macOS, seperti harus desain menggunakan Adobe Illustrator, atau buka file .doc karena di OnlyOffice kadang formatnya berantakan, dan sebagainya.
Tapi bagaimana ya, aku tetap muter-muter terus, dan kira-kira hal ini sudah mulai dari 2012-an sampai di titik aku paham sesuatu.
Momen sadar
Dari tiga poin tadi, aku memang terlalu fokus ke poin idealis dan privacy, aku sudah membantu beberapa proyek open source dengan donasi, dan aku senang banget melakukan hal itu, belum lagi aku sering dengerin podcast tentang Linux, dan setiap dengerin podcastnya aku merasa menjadi salah satu dari mereka, tapi dipikir-pikir, aku juga tetep bisa donasi dan memakai produk open source tanpa harus memakai Distro Linux, aku juga bisa pakai Linux di Windows dengan Windows Subsystem Linux (WSL) dan juga aku ada server di rumah untuk belajar Linux. Untuk privacy aku bisa debloat Windows 11 menggunakan website scheegans.de dan juga winutil nya Chris Titus Tech yang minimal jadi ningkatin privacy lebih baik. Untuk poin oprek di Windows sebenernya masuk karena banyak software 3rd-party yang bisa buat Windows kerasa fun.
Dari tiga poin tersebut aku akhirnya sadar, ada poin yang seharusnya ditambah: yang penting works
Aku sadar juga, dengan aku stay di Windows selama sebulan lebih, kerjaanku lebih banyak yang selesai, engga ada file yang tertinggal atau settingan yang harus disetting setiap minggunya. Kata sahabatku sih “Kamu install Sistem Operasi buat kerja, atau buat hobi?” karena aku install sistem operasi ini buat kerja, tentunya aku berakhir di Windows 11 yang di debloat karena semuanya kerjaan bisa dilakukan di Windows 11.
Aku engga tau apakah ada orang yang kaya aku, tapi coba pikirkan kamu install Sistem Operasi buat apa? itu adalah jawaban kamu, karena Sistem Operasi itu hanyalah alat agar pekerjaan kamu selesai.